Senin, 10 September 2018

WILLEM RAMPANGILEI : BIAYA PEMULIHAN GEMPAS LOMBOK NAIK MENJADI 8,6 TRILLIUN

WILLEM RAMPANGILEI : BIAYA PEMULIHAN GEMPAS LOMBOK NAIK MENJADI 8,6 TRILLIUN

Willem Rampangilei selaku kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan bahwa total dana yang dibutuhkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, hingga mencapai dana sebesar Rp8,6 triliun. Angka ini telah meningkat dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp6 triliun.

Ini harus diverifikasi lagi, karena itu hanya hitungan cepat," kata Bapak Willem Rampangilei dalam pertemuan dengan DPR di Jakarta, pada hari Senin, 10 September 2018. Pertemuan itu secara khusus diadakan untuk membahas upaya mitigasi dan pemulihan pasca-Barat. Gempa di Lombok, Nusa Tenggara.

Dari total dana yang dibutuhkan, hanya sekitar Rp377 miliar telah disalurkan melalui Daftar Pelaksanaan Anggaran BNPB (DIPA).

Alokasi dana terbesar adalah untuk Lombok Utara dan Lombok Barat, yang merupakan lokasi paling terpengaruh. Kerusakan total di Lombok Utara mencapai Rp3,19 triliun dan total biaya pemulihan diperkirakan mencapai Rp3,09 triliun.

Sementara itu, total kerusakan di Lombok Utara mencapai Rp3,59 triliun dan total biaya pemulihan yang dibutuhkan adalah Rp2,08 triliun.

Serangkaian gempa bumi melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat pada bulan Agustus 2018 bulan lalu. BNPB mencatat bahwa setidaknya ada 564 orang tewas lebih dari 80 persen dari mereka berada di Lombok Utara. Jumlah orang yang terluka mencapai 1.584 dengan lebih dari separuhnya berada di Lombok Utara.

Pada tanggal 27 Agustus 2018, Pak Willem Rampangilei mengatakan bahwa perkiraan biaya yang diperlukan untuk pemulihan adalah sekitar Rp6 triliun.

0 komentar :

Posting Komentar